Alamat: Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
Phone: (0274) 391 063
Phone: (0274) 391 063
Gua Maria Tritis merupakan salah satu gua alami yang ada di
deretan perbukitan karst Gunungkidul dan dijadikan sebagai tempat
peziarahan umat Katholik. Dinamakan Tritis karena selalu ada air yang
menetes (tumaritis) dari stalaktit yang ada di langit-langit gua.
Pada mulanya gua ini merupakan tempat yang sepi dan angker sehingga
tidak banyak orang yang berani memasukinya. Oleh karena itu, gua ini
sering dijadikan sebagai tempat pertapaan dan menjadi tempat
persinggahan beberapa pangeran dari Kerajaan Mataram. Gua ini mulai
dikenal oleh umat Katholik pada tahun 1974, yakni pada saat digunakan
sebagai tempat Ekaristi Natal. Mulai saat itu Gua Tritis diberi tambahan
nama Maria dan menjadi tempat favorit para peziarah.
Untuk mencapai gua, peziarah harus berjalan kaki
membelah ladang jati, melewati jalan setapak yang berkelok di antara
bukit-bukit karang yang tandus. Ada dua pilihan rute untuk mencapai
lokasi Gua Maria Tritis, yakni rute panjang sekitar 1,5 km dan rute
pendek sejauh 500 meter. Peziarah yang melakukan jalan salib biasanya
melewati rute panjang dengan 14 stasi pemberhentian yang dilengkapi
diorama kisah sengsara Yesus. Pada stasi ke 12 dibangun 3 buah salib di
bawah bukit yang menggambarkan penyaliban Yesus bersama 2 orang
penjahat.
Hari menjelang senja tatkala YogYES tiba di parkiran
Gua Maria Tritis. Suasana begitu sunyi dan hening, hanya ada derik
serangga dan sesekali hembusan angin yang bergesekan dengan daun-daun
jati. Bergegas YogYES berjalan menyusuri jalan batu yang membentang di
depan. Setelah melawati stasi demi stasi, relung gua yang dihiasi
stalaktit dan stalagmit menyambut. Sebuah patung Maria yang sedang
berdoa berukuran besar diletakkan di salah satu sudut. Altar perjamuan
kudus yang terbuat dari batu alam berhiaskan aneka bunga terlihat di
tengah gua. Sedangkan tempat duduk umat hanya berupa hamparan karpet.
Nuansa alami dan sederhana begitu terasa di gua ini.
Saat bulan Mei dan Oktober, Gua Maria Tritis ramai
dikunjungi peziarah sebab bulan-bulan tersebut merupakan bulan Maria.
Sedangkan bagi peziarah yang ingin mengikuti ibadah Novena di gua ini
dapat datang pada minggu pertama di tiap bulannya. Mentari sudah kembali
ke peraduannya saat saya bersimpuh di depan patung Maria. Pendar lilin
yang bergoyang tertiup angin seolah memberi petunjuk bahwa masih ada
harapan di tengah gelap dan carut-marutnya keadaan dunia. Bunyi air yang
menetes dari beberapa stalaktit menjadi melodi indah yang mengiringi
permenungan diri, ada damai yang menelusup di relung hati.
0 comments:
Posting Komentar